Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar melalui model JigsawSiswa Kelas VII MTsN Sakti Kabupaten Pidie

Skripsi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun  Datar melalui model JigsawSiswa  Kelas  VII  MTsN  Sakti Kabupaten Pidie

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
            Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di masyarakat tempat mereka berada.Merupakan suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah.Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan kecerdasan anak tetapi juga mengembangkan kepribadian.“Kualitas pendidikan sangat ditentukan  oleh  kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas”[1].
            Salah satu parameter yang digunakan  untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam belajar adalah hasil belajarnya. “Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak sedangkan usaha adalah perubahan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugasbbelajar”[2].Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. “Foktor  belajar banyak jenisnya namun hanya digolong kedalam dua jenis saja yaitu faktor Intern dan faktor Ekstern”[3]. Faktorintern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ektern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.Salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi hasilbelajar siswa adalah  sekolah yang termasuk di dalamnya guru dan metode pembelajaran yang diterapkan guru. Guru harus memilih metode yang sesuai dengan materi, situasi dan kondisi siswa, begitu juga  dalam bidang studi IPS terpadu.
            Bidang studi IPS terpadumerupakan salah satu cabang pendidikan yang dipelajari di jenjang pendidikan dasar.Banyak siswa menganggap IPS terpadu adalah pelajaran yang membosankan,sehingga dalam proses pembelajarannya relatif banyak siswa tidak serius dalam belajar.  Guru hendaknya memiliki wawasan yang luas, kritis,kreatif dan inovatif, dalam pembelajaran IPS supaya siswa tertarik untuk belajar IPS. Namun pada kenyataannya manyoritas guru belum menggunakan pembelajaran yang inovatif.Begitu juga hal yang terjadi pada  MTsN Sakti tempat dimana  penulis melakukan penelitian.
            Hasil observasi yang penulis lakukan di MTsN Sakti mayoritas guru masih mengajar secara konvensional, yaitupembelajaran berpusat pada guru, peran siswa hanya mendengar, mencatat, dan menyelesaikan soal yang diberikan guru[4].Siswa banyak belajar secara individu.Siswaterkesan malas belajar, hal ini terlihat saat belajar adasiswa melihat-lihat kebawah, minta izin keluar, berbicara dengan teman disamping, bahkan kalau belajarnya diatas jam 12 siang ada yang menguap dan ketiduran, dan ada berbagai hal lainnya yang dilakukan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Menurut guru IPS setempat ketuntasan pembelajaran IPS Terpadu di  kelas VIII MTsN Sakti kabupaten Pidie dibawah 50%, masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 80 secara individu dan 85 % secara klasikal 
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu diterapkan metode untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, yang membuat siswa terarik untuk belajar IPS.Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok–kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.Rusman mengatakan “Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada peserta didik  ketrampilan kerja sama  dan kolaborasi”[5]
Model pembelajaran kooperatif yang peneliti gunakan pada pelajaran IPS terpadu materikondisi fisik wilayah dan penduduk dikelas VIII MTsN Sakti tahun pelajaran 2015/2016adalah model kooperatif tipe Jigsaw. Pemilihan tersebut didasari oleh beberapa faktor yaitu : (1) waktu yang tersedia untuk Kompetensi Dasar (KD) 1 kondisi fisik wilayah dan penduduk hanya 16 jam pelajaran, dengan lingkup materi yang luas. (2) Situasi dan kondisi sekolah, termasuk ketersediaan bahan/alat yang dibutuhkan untuk kegiatan.“Pembelajaran kooperatif tipe Jigsawadalah satu tipe pembelajaan kooperatif yangterdiri dari beberapa orang anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya”[6].
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara kelompok, siswa dapat menyampaikan materi pelajaran kepada teman lainnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawmempunyai beberapa kelebihan antara yaitu:  (1) dapat melibatkan seluruh siswadalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. (2) Banyak menyediakan kesempatan kepada siswauntuk membandingkan jawabannya dan melihat kapasitas jawaban itu.
Berkaitan dengan uraian diatas penelititertarik melakukan penelitian tentang PenerapanModel Pembelajaran  Kooperatif Tipe Jigsawuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTsN Sakti Kabupaten Pidie. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi, subjek, mata pelajaran, dan  materi. Penelitian ini dilakukan di MTsN Sakti, subjek penelitian siswa kelas VIII yang berjumlah 40 orang. Mata pelajaran IPS Terpadu, materi kondisi fisik wilayah dan penduduk Indonesia .
Selanjutnya penelitian yang relevan dengan penelitian tersebut antara lain: (1) Penelitian yang dilakukan oleh Bapak Rusli, S.Pd,  guru matematika SMP Islam Tgk Syik Di Beureueh, judul Penelitian “Meningkatkan Hasil Belajar Statistik Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas III SMP Islam Tgk Syik Di Beureueh Kabupaten Pidie”.Sampel 20 orang. Siswa tuntas siklus I 70%, dan 95% Siklus II[7]. (2) Penelitian yang dilakukan ole Bapak M.Gade, guru IPS SMP Negeri I Keumala dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui model Jigsaw Siswa Kelas III SMP Negeri I Keumala” Sampel 25 orang. Hasil siswa yang tuntas belajar 48 % siklus I,72%siklus II dan 96% siklus III[8]. (3) Penelitian yang dilakukan oleh Dra. Faridah guru Matematika MTsN Sakti, judul Penelitian “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun  Datar melalui model JigsawSiswa  Kelas  VII  MTsN  Sakti Kabupaten Pidie. Sampel 42 siswa. Siswa yang tuntas belajar siklus I 47,62 %,  siklus II60,05 %, dansiklus III 90,48 %.[9]

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di kemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam peneletian ini adalah:
1.    Bagaimanakahpeningkatan hasil belajar siswadengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawpada pelajaran IPS terpadu kelas VIII di MTsN Sakti Kabupaten Pidie?
2.    Bagaimanakah aktifitas guru dan siswadengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdapat meningkatkan hasil belajar siswapada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII di MTsN Sakti Kabupaten Pidie?
3.    Bagaimankah keterampilan guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswapada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII di MTsN Sakti Kabupaten Pidie?
4.    Bagaimankah respon siswaterhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipeJigsawdapat meningkatkan hasil belajar siswapada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII di MTsN Sakti Kabupaten Pidie?

1.3    Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswadengan model pembelajarn kooperatif tipe Jigsawpada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTsN Sakti Kabupaten Pidie.
2.    Untuk melihat aktifitas guru dan siswadengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawpada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTsN Sakti Kabupaten Pidie.
3.    Untuk melihat keterampilan guru menggunkan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawpada pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTsN Sakti Kabupaten Pidie.
4.    Untukmengetahuirespon siswaterhadap penggunaan model pembelajaran tipeJigsawpada pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTsN Sakti Kabupaten Pidie.

1.4    Manfaat Penelitian
 Hasil penelitian yang dilakukan, maka diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1)  Bagi guru, dapat digunakan sebagai masukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2)      Bagi siswa,semakin bertambah minat dan kemauannya dalam belajar IPS.
3)      Bagi Sekolah, memberikan sumbangan informasi untuk meningkatkan Ilmu Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.
4)      Bagi penelitilain dapat dijadikan acuan dasar penelitian lanjutan.

1.5  Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penerapan
          Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
2.Model Pembelajaran Kooperatif
            Model pembelajaran kooperatif adalah: Suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara kelompok yang harus bertanggungjawab serta mampu menyampaikan materi pelajaran kepada teman lainnya.
4. Meningkatkan hasil belajar
            Meningkatkan hasil belajar yaitu upaya untuk menaikkan/meningkatkan hasil belajar siswa.Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan siswa terhadap pelajaran IPS Terpadu setelah mengalami pembelajaran melalui pembelajaran model Jigsaw.
5. IPS Terpadu
              IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, hukum dan politik, sosiologi/ antropologi dan sebagainya.

Untuk File Lengkap Silahkan Hubungi :
085277533353
Format SMS Skripsi :

[1]Depdiknas.Perangkat pembelajaran KTSP SMA.(Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. 2008), hlm.3
[2]Abdurrahman, Mulyyno. Pendidikan bagi anak berkesulitan. Jakarta:Rineka Cipta. 2003), hlm. 38.
[3]Slameto.Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 54.
[4]Hasil Observasi di kelas VIII MTsN Sakti,  11Mai 2015
[5]Rusman. Model-Model PembelajaranMengembangkan Profesionalisme Guru. (Bandung: Raja Grafindo Persada.  2011), hlm. 210.
[6] Nur, Muhammad. Pembelajaran Kooperatif.(Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. 2005), hlm. 63
[7]Rusli, Meningkatkan Hasil Belajar Statistik Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas III SMP Islam Tgk Syik Di Beureueh  Kabupaten Pidie, (Beureunuen SMP Islam Tgk Syik Di Beureueh, 2015)
[8]M.Gade,Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Uang dan Lembaga Keuangan Kelas III SMP Negeri I Keumala,(Keumala: SMP Negeri I Keumala, 2013)
[9]Faridah,Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, (Kota Bakti:MTsN Sakti, 2014)