ARTIKEL PENDIDIKAN. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi-materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang menyertainya. Ilmu Fisika juga sering disebut sebagai ilmu paling mendasar karena setiap ilmu alam lainnya yaitu kimia, biologi, dan lain-lain mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Fisika sangat berkaitan erat dengan matematika. Selengkapnya tentang Materi Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah.
1. Pengertian Fisika
Fisika merupakan cabang
ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau
materi-materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi
yang menyertainya. Ilmu Fisika juga sering disebut sebagai ilmu paling mendasar
karena setiap ilmu alam lainnya yaitu kimia, biologi, dan lain-lain mempelajari
jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Fisika sangat
berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi
matematis. Matematika yang digunakan dalam ilmu fisika biasanya lebih rumit
dari pada matematika yang digunakan didalam bidang sains. ada wilayah luas
penelitian yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis
yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika. Tujuan dari
mempelajari gejala tersebut untuk memperoleh produk fisika yang bersifat khas
dan dapat menjelaskan gejala alam tersebut. Produk fisika terdiri dari konsep,
hukum, dan teori.
Beberapa sifat yang
dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang
ada. Seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai
hukum fisika. Contoh :konsep fisika, misalnya gaya, suhu, kecepatan, momentum,
massa jenis, dan energi. Suatu hukum selalu melibatkan konsep-konsep yang
saling berhubungan, contohnya hukum archimedes yang menyatakan perilaku benda
jika berada dalam fluida selalu melibatkan konsep gaya , percepatan gravitasi,
volume, dan massa jenis.
2. Hakikat Ilmu Fisika
Pada hakikatnya, ilmu
fisika merupakan sebuah kumpulan pengetahuan atau jalan berfikir dan cara untuk
penyelidikan. Dalam penerapan ilmu fisika harus memperhatikan hakikat ilmu
fisika sebagai berikut.
Fisika Sebagai Produk
Didalam rangka pemenuhan
kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehingga menemukan
pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya.
Dalam wacana ilmiah,
hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan yang kreatif dari para
ilmuan di inventarisasi, dikumpulkan , dan disusun secara sistematis menjadi
sebuah kumpulan pengetahuan yang kemuadian disebut sebagai produk atau a
body of knowledge. Pengelaompokan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai
fisika, kimia, dan biologi. Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
Fisika Sebagai Proses
Fisika sebagai proses
atau juga disebut sebagai a way of investigating memberikan gambaran
mengenai bagaimana ilmuan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi, fisika
sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan,
pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran yang
merupakan tugas guru trmasuk kedalam bagian mempublikasikan. Dengan demikian,
pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan
keterampilan proses sains pada diri siswa.
Fisika Sebagai Sikap
Dari penjelasan mengenai
hakikat fisika sebagai produk dan hakikat fisika sebagai proses diatas, tampak
trlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan
kreatif seperti pengamatan, pengukuran, dan penyelidikan atau percobaan, yang
ke semuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dari pemikiran.
Jadi, dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap sehingga akhirnya dapat
melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.Pemikiran-pemikiran para ilmua yang bergrak
dlam bidang fisika itu menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka
yang besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur, dan terbuka
serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian
memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of thinking.
Ilmu fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sains yang tergolong ke dalam ilmu pengetahuan
alam (IPA). Ilmu fisika berkembang dari adanya suatu hasil pengamatan yang
dilakukan oleh para ilmuan. Hasil pengamatan inilah yang kemudian menjadi dasar
dari beberapa eksperimen yang akan dilakukan hingga akhirnya terlahir sebuah
hukum fisika. Proses inilah yang nantinya dinamakan sebagai metode ilmiah.
Pengatahuan dapat
dikatakan ilmiah jika memenuhi 4 syarat yaitu objektif, metodik, sistematik,
dan berlaku umum.
1. Objektif, yaitu
sesuai dengan objeknya yang dapat dibuktikan dengan pengamatan, tidak
didasarkan atas persepsi peneliti atau orang lain.
2. Metodik, yaitu
pengetahuan itu didapatkan dengan melakukan cara-cara tertentu yang teratur dan
terkontrol.
3. Sistematik, yaitu
tersusun dalam sistem (tidak berdiri sendiri) yang saling berkaitan dengan
pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu secara menyeluruh.
4. Berlaku umum, yaitu
pengetahuan itu berlaku untuk semua orang dan dapat dibuktikan oleh siapapun
langkah-langkah yang sama.
Dalam pengamatan
terhadap gejala alam diperlukan sebuah penelitian. Penelitian dalam ilmu sains
harus menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific
method) merupakan proses ilmuan untuk memperoleh pengetahua secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatau
hipotesis lulus uji berkali-kali, hipotesis tersebut dpat menjadi suatu teori
ilmiah. Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
1. UNSUR-UNSUR METODE
ILMIAH
Unsur utama metode
ilmiah adalah pengulangan lima langkah berikut.
1. Karakteristik
(pengamatan dan pengukuran).
2. Hipotesis (penjelasan
teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran).
3. Prediksi (deduksi
logis dari hipotesis).
4. Eksperimen (pengujian
atas semua hal di atas).
5. Evaluasi dan
pengulangan.
2. KRITERIA METODE
ILMIAH
Kriteria metode ilmiah
antara lain sebagai berikut:
- Berdasarkan fakta. Keterangan yang ingin diperolehdalam penelitian yang akan dianalisis harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata , tidak berdasarkan daya khayal , legenda atau sejenisnya.
- Bebas dari prasangka. Harus mempunyai sifat bebas prasangka , bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif.
- Menggunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab musabab serta pemecahannya menggunakan analisis yang logis . Semua kejadian harus dicari sebab akibat menggunakan analisis yang tajam.
- Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis. Hipotesis digunakan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat.
- Menggunakan ukuran objektif. Ukuran yang digunakan tidak boleh dengan mengandalkan perasaan atau menurut hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dengan pikiran waras.
- Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif. Data yang didapat menggunakan data ukuran kuantitatif.
3. KARAKTERISTIK METODE
ILMIAH
Karakteristik metode
ilmiah antara lain sebagai berikut:
- Bersifat kritis dan analitis, artinya metode menunjukan adanya proses yang tepat untuk mengindetifikasi masalah dan menentukan metode untuk memecahkan masalah.
- Berisfat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
- Bersifat objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam study yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
- Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. LANGKAH-LANGKAH
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan
suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu
proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi
langkah-langhkah berikut.
a. Observasi Awal
Setelah topik yang akan
diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan , langkah pertama untuk melakukan
proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman
berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai
1. Gunakan semua
referensi (buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dan lainnya).
2. Kumpulkan informasi
dari ahli (instrukutur, peneliti, insinyur, dan lainnya).
3. Lakukan eksplorasi
lain yang berhubungan dengan topik
b. Mengidentifikasi
Masalah
Permasalahan merupakan
pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam
pernyataan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pertanyaan
bukan jawaban YA atau TDAK. Sebagai contoh : Bagaimana cara menyimpan energi
surya dirumah?
1. Batasi permasalahan
seperlunya agar tidak terlalu luas
2. Pilih pemasalahan
yang penting dan menarik untuk diteliti
3. Pilih permasalahan
yang dapat diselesaikan secara eksperimen
c. Merumuskan atau
Menyatakan Hipotesis
Hipotesis merupakan
suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan
dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian
yang seksama atas topik ilmiah dilakukan. Oleh karena itu kebenaran hipotesis
ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. perlu diingatkan
bahwa jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan
berarti penelitian yang dilakukan salah
1. Gunakan pengalaman
atau pengamatan sebelumnya sebagai dasar hipoteris
2. Rumuskan hipotesis
sebelum memulai proyek eksperimen
d. Melakukan Ekperimen
Ekperimen dirancang dan
dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel ,
yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu varibel bebas, variabel terikat dan
variabel kontrol.
Variabel bebas merupakan
vaariabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
1. Usahakan hanya satu
variabel bebas selama eksperimen.
2. Pertahankan kondisi
yang tetap pada variabel-variabel yang disumsikan konstan.
3. Lakukan eksperikan
berulang kali untuk memvariasi hasil.
4. Catat hasil
eksperimen secara lengkap dan seksama.
e. Menyimpulkan Hasil
Eksperimen
Kesimpulan proyek
merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dari pernyataan bagaimana
hubungan antara hasil eksperimen dan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil
eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk didalamnya. Jika dapat
dilakukan , kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk
penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
1. jangan ubah
hipotesis,
2. jangan abaikan hasil
eksperimen,
3. berikan alasan yang
masuk akal mengapa tidak sesuai ,
4. berikan cara-cara
yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
5. apabila cukup
waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
Dalam pelajaran sains,
melakukan penelitian atau pengamatan di laboratorium sangat diperlukan .
Pekerjaan di laboratorium sangat membutuhkan keterampilan dan ketelitian.
Ketelitian dibutuhkan agar mengurangi resiko kecelakaan saat melakukan kerja di
laboratorium. Laboratorium sebagai
tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah termasuk salah satu tempat
yang memiliki risiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Percobaan dan pengalaman
bisa berjalan dengan lancar apabila memperhatikan keselamatan kerja, baik
keselamatan individu maupun bahan-bahan dan alat yang digunakan. Oleh karena
itu, sebelum menggunakan laboratorium harus tahu terlebih dahulu alat-alat
laboratorium dan fungsinya. Keselamatan kerja di
laboratorium IPA menyangkut keselamatan terhadap pengguna dan juga keselamatan
terhadap alat-alat dan bahan yang digunakan. Dalam hal keselamatan pengguna
maka perlu dibuatkan aturan atau tata tertib di laboratorium serta
peringatan-peringatan terhadap bahan-bahan yang berbahaya, sedangkan
keselamatan alat-alat perlu diperkenalkan bentuk-bentuk dan nama-nama alat
serta bagaimana cara menggunakan dan cara menyimpannya.
a. Jenis-Jenis Bahaya Dalam Laboratorium
Jenis-jenis bahaya dalam
laboratorium di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik, asezena, etil alkohol, etil eter dan lain-lain.
- Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator
- Keracunan bahan kimia yang berbahaya, seperti arsen, timbal dan lain-lain.
- Iritasi, yaitu peradangan pada kulit atau saluran pernapasan dan juga pada mata sebagai kontak langsung dengan bahan-bahan korosif.
- Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca, logam, kayu dan lain-lain.
- Sengatan listrik.
b. Usaha Pencegahan terjadi Kecelakaan di Laboratorium
Usaha atau tindakan
pencegahan kecelakaan di laboratorium yang paling baik adalah bersikap
dan bertindak hati-hati, bekrja dengan teliti dan tidak ceroboh, serta mentaati
segala peraturan dan tata trtib yang berlaku. Usaha atau tindakan pencegahan
kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain sebagai berikut.
- Penyediaan berbagai alat atau bahan yang ditempatkan di tempat yang mudah dicapai. alat dan bahan itu , misalnya sebagai berikut.
- Ember berisi pasir , untuk menanggulangi kebakaran kecil agar tidak terjadi kebakaran yang besar
- alat pemadam kebakaran dan selimut yang terbuat dari bahan tahan api.
- Kotak P3K untuk memberikan pertolongan pertama.
- Tidak mengunci pintu pada waktu laboratorium sedang dipakai dan mengunci pintunya pada waktu laboratorium tidak dipakai.
- Pada waktu di laboratorium tidak ada guru atau laboran, siswa tidak diperkenankan masuk.
- Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api listrik, misalkan pada alat yang memakai relay atau motor listrik.
- Penyimpanan bahan-bahan yang tergolong racun atau berbahaya (misal air raksa dan bahan kimia lain) di tempat terkunci dan aman.
- Pengadaan latihan-latihan cara mengatasi kebakaran secara periodik.
- Penggunaan tegangan listrik yang rendah dalam melakukan percobaan listrik , misalnya 12 volt atau 15 volt.
- Pengadaan sakelar pusat untuk listrik sehingga jika diperlukan semua aliran listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.
- Penggantian kawat sekring pengaman harus dilakukan dengan sekring yang setara.
- Pengadaan jaringan listrik tambahan tidak diperkenankan kecuali yang dilakukan oleh instalator listrik dengan izin dari PLN.
c. Peraturan Di Laboratorium
Untuk menghindari
kecelakaan, para pengguna laboratorium diharapkan dapat mematuhi aturan yang
berlaku . Berikut beberapa aturan yanga berlaku di laboratorium IPA.
a. Peraturan di
Laboratorium
1. Siswa tidak
diperbolehkan masuk tanpa izin guru
2. hendaknya memakai jas
praktikum apabila mangadakan kegiatan di laboratorium.
3. Bacalah semua
petunjuk untuk melakukan eksperimen. Ikuti petunjuknya, apabila masih bingung
tanyakan kepada guru Anda.
4. Pada saat kegiatan
praktikum berlangsung , dilarang makan dan minum.
5. Dilarang menyalakan
api.
6. Gunakan alat-alat
sesuai petunjuk dan seizin guru Anda.
7. Selesai melakukan
kegiatan, kembalikan alat-alat ke tempat semula dalam keadaan bersih dan rapi.
8. Cucilah tangan
setelah melakukan kegiatan.
9. Bersihkan meja kerja
dan ruangan laboratorium setelah kegiatan selesai.
10. Kontrol lagi semua
peralatan dan pastikan semua dalam keadaan aman.
b. Peraturan Keselamatan terhadap Listrik
Bahaya listrik dapat
disebabkan oleh tegangan listrik dari PLN ataupun alat-alat yang menghasilkan
tegangan listrik, misalnya generator. Cara untuk menghindari kecelakaan
terhadap penggunaan listrik antara lain sebagai berikut.
1. Pastikan tangan dan
meja kerja dalam keadaan kering agar tidak terjadi sengatan listrik.
2. Pastikan keadaaan
listrik telah terputus dari sumber listrik saat melakukan penyetelan dan
pengubahan rangkaian listrik.
3. Jangan menggunakan
steker yang bertumpuk-tumpuk di stopkontak karena dapat menyebabkan kelebihan
beban sehingga menimbulkan panas dan memicu kebakaran.
4. Jenis Kecelakaan yang
Mungkin Terjadi daan Penanganannya
Kecelakaan yang mungkin
terjadi di laboratorium fisika adalah kebakaran dan adanya kejutan listrik.
Kedua jenis kecelakaan ini tidak akan terjadi jika terdapat usaha pencegahan
dan penanggulangan yang tepat.
a. Pencegahan dan
Penanggulangan Kejutan Listrik
Kecelakaan akibat
kejutan listrik dapat dicegah dengan cara sebagai berikut.
1. Menyediakan pemutus
arus yang dekat dengan jangkauan.
2. Mengetahui letak
kabel yang terhubung dengan sumber tegangan utama saat berfungsi.
3. Mengetahui kesesuaian
tegangan yang akan digunakan dengan kemampuan alat yang akan dipakai.
4. Menyediakan saklar
penyambung dan pemutus stopkontak masing-masing.
5. Memastikan semua
kabel terhubung sempurna.
6. Memberikan petunjuk
pada pengguna laboratorium sebelum melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
arus listrik.
Jika terjadi kejutan
listrik, putuskan aliran listrik dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan hubungan
pendek.
2. Melepaskan steker
dari stopkontak.
3. Memutus arus melalui
sakelar yang tersedia
4. Menarik bagian tubuh
penderita yang terkena dengan isolator.
b. Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran
Pemicu kebakaran sering
disebut dengan istilah segitiga api, antara lain unsur oksigen, panas, dan
bahan bakar. Pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Menjauhkan bahan yang
mudah terbakar dari sumber panas.
2. Memastikan selalu
tersedia sumber air, selimut api, dan pemadam yang siap dipakai.
3. Mematikan segera
bunsen jika sudah tidak digunakan.
4. Nyala pembakar bunsen
mungkin tidak kelihatan dalam cahaya terang. Jika alat ini tidak digunakan
hendaknya dikecilkan dan ditutup jalan udaranya.
5. Botol yang berisi zat
yang mudah terbakar hendaknya jangan disimpan atau dibuka dekat nyala api.
6. Nyala pembakar
spirtus mungkin tidak kelihatan dalam cahaya terang . Jika alat ini tidak
digunakan hendaknya api dipadamkan dan sumbunya ditutup dengan tutup khusus.
7. Sisa fosfor sebaiknya
dibakar sampai habis sebelum alat yang digunakan dibersihkan.
8. Yakinlah bahwa Anda
meninggalkan laboratorium setelah mematikan api, lampu dan lain-lai yang
mungkin bisa menimbulkan kebakaran.
9. Jangan buang sisa
bahan yang masih panas ke tempat sampah.
10. Periksa dahulu jika
akan membuang bahan yang msih ada ke tempat sampah.
11. Sebelum meninggalkan
laboratorium, yakinkan diri bahwa semua api/pembakar dan listrik telah
dipadamkan.
Penanggulangan kebakaran
antara lain sebagai berikut.
1. Apabila api membesar harus
segera dipadamkan.
2. Api yang baru timbull
segera dipadamkan dengan kain atau karung basah atau selimut api.
3. Menggunakan pemadam
kebakaran
Mempelajari fisika
mempunyai banyak manfaat. Mulai awal dipelajarinya ilmu fisika, fisika telah
terbukti mampu membantu memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari.
Beberapa manfaat
mempelajari fisika antara lain sebagai berikut.
1. Melalui fisika dapat
menyingkap rahasia alam.
2. Fisika berperan besar
dalam penemuan-penemuan teknologi.
3. Fisika berada di
depan dalam perkembangan teknologi.
4. Fisika sebagai ilmu
dasar mempunyai andil dalam pengembangan ilmu-ilmu lain.
5. Fisika melatih kita
untuk berfikir logis dan sistematis.
6. Fisika dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran ilmu fisika dalam
beberapa bidang kehidupan antara lain adalah:.
1. BIDANG INDUSTRI
Peranan fisika dalam
bidang industri sangat banyak dari dahulu hingga saat ini. Banyak sekali
penemuan-penemuan baru dalam dunia industri yang melaui penelitian fisika.
Penemuan bahan semikonduktor, penemuan peralatan optik, bahan polimer, penemuan
mesin-mesin industri juga memanfaatkan konsep fisika. Fisika juga sangat
berperan dalam industri otomotif. Penemuan AC sebagai pendingin ruangan juga
memanfaatkan hukum termodinamika.
2. BIDANG TEKNOLOGI
Dalam perkembangan
teknologi, fisika sangat berperan besar. Banyak sekali peralatan dengan
teknologi canggih yang menggunakan konsep dasar hukum fisika, misalnya
teknologi digital yang banyak berkembang saat ini menggunakan konsep gelombang
elektromagnetik. Penggunaan lampu TL, monitor komputer, layar LCD, dan
lain-lain juga menggunakan konsep fisika.
3. BIDANG TRANSPORTASI
Peralatan transportasi
tradisional hingga modern menggunakan konsep fisika. Dari penggunaan
delman, gerobak atau alat transportasi tradisional lain yang memanfaatkan gaya
dorong dan gaya tarik. Peralatan transportasi darat, laut maupun udara
semuanya menggunakan konsep dasar hukum fisika. Peralatan transportasi
darat menerapkan konsep hukum kecepatan , transportasi laut sperti kapal rapkan
hukum-hukum fisika tentang fluida. Begitu juga dengan transportasi udara
seperti pesawat terbang juga memanfaatkan hukum fisika tentang fluida. Penemuan
LIft sebagai salah satu alat transportasi di dalam gedung dan penemuan motor
listrik juga memanfaatkan konsep fisika.
4. BIDANG TELEKOMUNIKASI
Penemuan berbagai
peralatan telekomunikasi dari telepon, telegraf, faksimile, internet, dan
handphone juga memanfaatkan hukum fisika tentaang gelombang.
5. BIDANG PERTANIAN
Dalam bidang pertanian,
sistem pengairan menggunakan pompa juga memanfaatkan hukum fisika. Penggunaan
teknologi radiasi memang sangat berguna karena salah satu aplikasi ini dapat
digunakan untuk mengatasi bebagai masalah dalam bidang pertanian Indonesia.
Penggunaan radiasi dalam bidang pertanian memang ada banyak sekali contonya,
salah satu contoh aplikasi ini adalah untuk mengatasi serangnan hama pengganggu
tanaman pertania yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas dari hasil
pertanian.
6. BIDANG KEDOKTERAN
Dalam bidang kedokteran
fisika juga berperan sangat penting, diantaranya ditemukannya peralatan
kedokteran seperti endoskopi, CT scan, X-ray, radioterapi, dan elektromiogram.
7. BIDANG ENERGI
Peranan fisika dalam
bidang energi antara lain sebagai berikut.
1. Penemuan energi listrik
memanfaatkan konsep energi dalam fisika.
2. Penemuan pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) yang mengubah energi cahaya menjadi listrik.
3. Penemuan energi
radioaktif sebagai salah satu sumber energi alternatif.
Demikianlah Materi-Materi Fisika Kelas 10 Kurikulum 2013 Tentang Materi Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah | Materi Fisika Kelas 10. Untuk Materi Lengkap Fisika Lainnya Silahkan Kunjungi Blog Kami, Kami Akan Mengupdate Segera.
Terima kasih Telah Berkunjung.
Salam Artikel Pendidikan