Siapa Remaja itu ?
Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika
memasuki usia 12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi remaja menjadi
tiga rentangan, yakni : Remaja Awal: 12 – 15 tahun, Madya: 15 – 18 tahun, dan
Akhir : 19 – 22 tahun
Ciri-ciri atau Karakteristik Remaja
A. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting
dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan
fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan,
dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa
dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005).
Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek
seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks Primer
Remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang
memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas
ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14-15 tahun, mengalami “mimpi
basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada
organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk
kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus
awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang,
kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.
2) Ciri-ciri Seks Sekunder
Seksualitas sekunder pada remaja adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan
individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami
pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan
kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaj pria berubah menjadi
parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar.
Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas,
yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang
bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul
sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.
B. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional,
perkembangan kognitif(kemampuan berfikir)remaja dapat digambarkan sebagai
berikut:
- Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
- Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
- Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
- Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
- Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
- Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
- Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
C. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya
terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku
“salah suai”, misalnya :
- Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
- Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat
membantu kematangan emosi remaja menjadi :
- Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
- Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
D. Pekembangan Moral
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik
saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan
penilaian positif dari orang lain).
E. Perkembangan Sosial
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain
(social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang
memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya,
misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity
yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya
berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup,
kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
F. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri)
yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh
dengan problem “siapa saya?” (Who am I ? ).
Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam
hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan.
Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja adalah :
- Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
- Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
- Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
- Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
- Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
- Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
- Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
- Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
- Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
G. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana
perkembangan spiritual ini terjadi pada remaja ? Sesuai dengan
perkembangannya kemampuan kritis remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama
dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan
kehidupannya.
Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di
masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat
munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme
keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.