Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam
diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport mendefinisikan kepribadian
sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang
menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa
jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi
dalam mengarahkan tingkah laku.
Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti
bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang
yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku
sama. Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri
dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan
hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas
pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis
atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan
kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :
a. Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
b. Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial
Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
a. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan
penuh semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang
tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu menjadi
bintang dalam setiap pertemuan. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan
pengakuan dan penghargaan.
b. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan
penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan
kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga, taat aturan,
sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan
mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan
akurat.
c. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional
bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan
keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini
sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki kebutuhan
mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.
d. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam
tenang, sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan
rendah hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka
konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat sentimental
dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar
berupa penghargaan dan penerimaan.
Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi,
ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
a. Mampu menerima diri sendiri apa adanya
Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
b. Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan
pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
c. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima
orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri
tanpa ikut arus.
d. Mempunyai perencanaan masa depan
Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak
berpikiran sempit
Kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.
Keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.