Mengapa konservasi tanah dan air diperlukan?

Bila saat ini kita berjalan melintasi jalan-jalan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi maka kita akan melihat banyak dikanan kiri pemandangan akan daerah yang hutannya sudah hilang. Sebagian besar menjadi perkebunan sawit, karet atau jenis lainnya. Pada tahun 1970 an sebagian besar daratan Indonesia terutama pada pulau-pulau besar tersebut terdiri hutan tropika basah yang lebat dan memiliki fungsi hidrologis atau tata air yang bagus sehingga pada musim hujan tidak banjir dan pada musim kemarau air tersedia.

Kondisi tersebut dikarenakan susunan hutan yang tersusun oleh pohon, tiang, sapling, sedling, cover crop dan seresah beserta zat renik didalamnya masih baik.
Namun demikian pada tahun 2010 kondisi tersebut sebagian besar telah berubah sehingga dimana-mana banjir pada musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau. Kota-kota besar di Indonesia yang banyak dibangun di daerah rendah atau penggiran pantai sering kebanjiran, misalnya Jakarta, Samarinda, Bandung/Soreang, Semarang dan lain-lain.
Mengapa konservasi tanah dan air diperlukan?
Kebakaran Hutan

Hal tersebut terutama disebabkan oleh konservasi tanah dan air tidak berjalan dengan baik. Hutan atau vegetasi daerah atas dimana kota-kota tersebut berada sudah mengalami degradasi (kerusakan) dan deforestasi (hilangnya hutan) ditambah dengan program konservasi tanah dan air secara mekanik tidak sukses.

Kondisi seperti itu sebagian besar karena kegiatan oleh manusia. Walaupun demikian terdapat kejadian khusus seperti banjir bandang di Wasior (Papua Barat) dan Bahorok (Sumatera Utara) terjadi karena faktor alam. Di kedua kejadian tersebut disebabkan adanya tanah longsor (baik karena kondisi/tekstur tanah maupun vegetasinya) di pinggiran sungai/lembah dan membentuk bendungan.

Bendungan yang baru terbentuk tersebut kekuatannya rendah sehingga bila air yang ditampung cukup banyak maka tidak tahan dan jebol menimbulkan banjir bandang.
Mengapa konservasi tanah dan air diperlukan?
Banjir

Jadi karena kondisi wilayah terdegradasi dan terdeforestasi yang berakibat pada rusaknya fungsi hidrologis maka kegiatan konservasi tanah sangat penting.